budidaya menetaskan telur ayam kampung

 

Cara Menetaskan Telur Ayam Petelur, Dijamin Sukses


Apakah Anda ingin tahu cara menetaskan telur ayam , tapi sering mengalami kegagalan? Tentu saja, menetaskan telur membutuhkan teknik dan syarat tertentu agar bisa berhasil.

Apa saja syarat dan teknik terbaik untuk penetasan ayam petelur sendiri?


Berikut langkah-langkah yang sudah terbukti sukses dalam menetaskan telur ayam.

budidaya menetaskan telur ayam kampung yang telah lama di indonesia:


1. Pemilihan Telur Tetas

ayam petelur

Penetasan telur ayam merupakan hal yang diharapkan untuk berhasil oleh para peternak ayam. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk menetaskan telur ayam petelur, ada beberapa ciri telur ayam terbaik untuk ditetaskan yang perlu dipahami terlebih dahulu.

Apa saja ciri-ciri telur ayam yang baik untuk ditetaskan? Berikut ini adalah kriteria telur tetas yang baik, serta cara menetaskan telur ayam petelur.


A. Berat Telur Antara 50-65 Gram

Pastikan sebelum melakukan proses penetasan telur ayam perlu diketahui berat ideal telur. Berat normal bagi telur ayam petelur sekitar 50-65 gram setiap butirnya.

Jika berat telur kurang dari itu, maka dikhawatirkan proses penetasan telur akan gagal. Oleh sebab itu, disarankan unutk menimbang terlebih dahulu telur ayam yang akan ditetaskan.

B. Bentuk Telur

Bentuk telur tidaklah bulat melainkan oval. Bentuk telur yang normal mempunyai perbandingan antara panjang dan lebar 2:3.

Bentuk telur oval ini merupakan jenis yang ideal. Sebab, telur yang mendekati bentuk bola adalah telur yang tidak memiliki kualitas yang bagus karena sedikitnya ruang udara yang ada.

C. Keutuhan Kulit Telur

Tidak boleh ada kecacatan atau kelainan pada telur tetas yang akan melalui proses penetasan telur. Kelainan dapat berupa retak pada permukaan atau cangkang yang lembek atau bagian kuning telur dobel.

D. Kualitas Kulit Telur

Seperti yang telah dibahas atas, telur yang baik adalah yang tidak memiliki keretakan di permukaan cangkangnya. Usahakan semua telur tetas yang hendak di tetaskan memiliki kesamaan warna dan kualitas.

Selain tampilan, Anda juga harus memperhatikan apakah ada kotoran yang menempel. Kotoran yang menempel di permukaan kulit juga harus dibersihkan untuk menghindari terjangkitnya penyakit.

E. Warna Kulit Telur

Warna yang baik untuk telur tetas ayam petelur adalah cenderung gelap. Terbukti, warna kulit telur yang lebih gelap bisa lebih cepat menetas jika dibanding dengan kulit telur yang berwarna lebih terang.

F. Kebersihan Kulit Telur

Kulit yang hendak ditetaskan hendaklah terbebas dari kotoran. Kotoran ini dikhawatirkan bisa mentransfer bakteri karena bisa menghambat perkembangan embrio atau juga dapat menggagalkan proses penetasan telur.



2. Cara Memilah Telur Dengan Sistem Candling

Sistem candling adalah cara paling sederhana untuk mengetahui telur ayam mana yang baik untuk ditetaskan. Sistem ini juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah embrio yang ada di telur masih berkembang atau tidak.

Cara melakukannya yaitu dengan menerangi bagian dalam telur sehingga dapat terlihat apa yang ada di dalam cangkang telur. Pencahayaan dapat dilakuan dengan lilin.

Semakin terang sinarnya maka semakin bagus, utamanya jika dilakukan di tempat yang sangat gelap. Untuk mendapatkan hasil terbaik, anda juga bisa membeli perangkat candling telur khusus yang dijual di toko pertanian.

Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan candling, antara lain:

  1. Siapkan semua alat yang diperlukan
  2. Letakkan ujung telur yang lebih besar menghadap cahaya
  3. Setiap usai mengecek melalu tandai telur tersebut, catat nomor dan karakteristik telur yang anda temukan.
  4. Telur tidak boleh terlalu lama berada di luar inkubator sehingga pengerjaan candling haruslah cepat namun juga tidak melupakan prinsip kehati-kehatian.

Telur yang subur dan bagus memiliki ciri-ciri seperti terdapat jaringan pembuluh darah yang tersebar, terlihat mata embrio yang merupakan titik tergelap, serta ada kemungkinan embrio terlihat bergerak.

Sedangkan telur yang tidak cocok untuk ditetaskan adalah telur yang terdapat perkembangan bercak darah atau lapisan darah di dalam telur serta munculnya cincin darah yang terlihat seperti lingakaran merah di bagian dalam cangkah.



3. Penyimpanan Telur Yang Akan Ditetaskan

penyimpanan telur ayam

Sebelum melakukan penetasan telur ayam, maka perlu diperhatikan penyimpanannya. Hal ini diperlukan mengingat ayam tidak mungkin menghasilkan 10 telur ayam sekaligus.

Oleh sebab itu, jika ingin melakukan proses penetasan telur ayam yang banyak, maka perlu dilakukan penyimpanan di tempat khusus. Hal ini dilakukan untuk memberikan hasil yang maksimal. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

A. Temperatur Penyimpanan

Suhu adalah faktor utama yang menentukan berhasil atau tidaknya telur menetas. Suhu yang paling ideal untuk proses penyimpanan telur adalah sekitar 28 – 30o C.

Meski begitu, jika Anda ingin menyimpan telur hingga seminggu maka diperlukan suhu sekitar 25 o C. Ini bertujuan agar telur tidak mengalami penurunan kualitas secara drastis.

B. Kelembaban Penyimpanan

Kelembapan adalah faktor kedua terpenting setelah suhu. Penyimpanan telur hingga seminggu membutuhkan kelembapan sekitar 65 – 70%.

Untuk mengukur kelembapan udara dapat digunakan alat yang bernama Higrometer. Anda bisa mendapatkannya di toko pertanian atau toko peralatan laboratorium.

C. Lama Penyimpanan

Lama penyimpanan telur tidak boleh melebihi 7 hari, karena akan berpengaruh secara langsung terhadap kualitas embrionya. Idealnya, lama penyimpanan adalah 1-2 hari sebelum melakukan penetasan.

D. Posisi Telur Selama Penyimpanan

Ternyata posisi telur juga mempengaruhi keberhasilan proses penetasan ayam. Posisi telur terbaik adalah dengan meletakkan posisi ujung telur yang lancip tepat berada di bawah.





A. Penetasan Secara Alami

Penetasan telur secara alamiah sudah dilakukan sejak zaman dulu hingga sekarang karena selain mudah juga hemat biaya. Maksudnya alamiah adalah induk ayam mengerami sendiri telurnya sampai menetas.

Cara ini relatif mudah namun kurang optimal jika diterapkan di bisnis skala komersil. Sebab, penetasan secara alami lebih sulit untuk mengetahui jenis telur mana saja yang berpotensial  untuk menetas, serta prosesnya lebih lama.

B. Penetasan Dengan Menggunakan Mesin Tetas Skala Rumahan

Penggunaan mesin tetas sebagai media penetasan telur sudah banyak dimanfaatkan peternak dengan alasan optimalitas. Mesin tetas dapat terbuat dari kardus yang menggunakan lampu.

Untuk kesempatan kali ini kita akan membahas cara menetaskan telur ayam dengan kardus. Perlu diketahui bahwa ini adalah cara menetaskan telur dengan lampu 5 watt.

Untuk membuat mesin tetas dengan kardus dapat dimulai dengan kardus ukuran sekitar 30x30x30 cm. Kardus tersebut kemudian diterangi dengan lampu 5 watt (pilihlah merek yang bagus seperti chiyoda) dengan jarak 8 cm dari telur.

Kemudian buat alas tempat meletakkan telur dan mesin tetas sederhana telah selesai. Jangan lupa tambahi lubang ventilasi dibawah sebanyak 4 buah dengan diameter 1 cm dan atas dengan ukuran 6×6 cm.

Suhu penetasan telur diatur sekitar 28-30 derajat celsius. Kemudian diamkan telur hingga menetas, sesuai dengan kondisi suhu dan kelembaban di daerah Anda.

Itulah cara menetaskan telur ayam petelur dengan lampu. Ada pula cara menetaskan telur ayam tanpa lampu yaitu dengan menggunakan lilin atau lampu teplok.

Namun cara penetasan dengan menggunakan lilin sedikit beresiko karena sulitnya mengontrol suhu dan kelembapan penetasan telur ayam. Terlebih, biayanya juga bisa menjadi semakin mahal.












Komentar